Mengenai Saya

Foto Saya
Sentani, Jayapura, Indonesia
I belong to God. He has been redeem and forgive of all my sins. He has change me from who i was to who i'm now so.. it's only by His grace--> By using this blog, I want to share how great is God's grace in my life. I also want to share how does He lead and mold me to be more Christ-like each day.

Senin, 17 September 2012

melihat Tuhan bekerja di dalam KPIN Jambi 2012


Aku sungguh bersyukur, Tuhan berikan aku kesempatan melakukan praktek saya yang ketiga sebagai mahasiswa keguruan di Jambi. Dan Praise The LORD.. aku gk pernah tau kalau KPIN (Kebaktian Pembaruan Iman Nasional) diadakan di kota ini juga dan hal yang tak pernah aku sangka adalah melalui kejadian yang mendadak dan aku jadi terlibat di dalam panitia humas. tetapi ini bukan panitia yang tertulis nama di dalam panitia. kami adalah panitia bayangan yang bekerja di lapangan. Kami adalah orang-orang yang memiliki visi yang sama untuk nama Tuhan dipermuliakan, orang-orang di Kota Jambi percaya dan menerima Tuhan Yesus. That's all. Dan terharu bgt saat menerima email ini.... terharu Tuhan mau libatkan aku yang kayak gini untuk mengerjakan sesuatu yang amat besar dan bernilai kekekalan.. sebenarnya Tuhan bisa saja memakai orang lain kalau aku gak mau, tapi saat aku mau taat, ada pengenalan akan Tuhan yang bertambah.

SOLI DEO GLORIA



Dear Saudara dan Saudariku sekalian di dalam Tuhan Yesus,

Saya merasa tidak damai, kalau tidak menuliskan bagaimana Tuhan telah bekerja dengan nyata sewaktu KPIN (Kebaktian Pembaharuan Iman Nasional) dilaksanakan di kota kesayangan saya, Kota Jambi.


Pak Tong (panggilan akrab orang-orang GRII pada Bpk.Pdt.Stephen Tong) sering menghimbau orang-orang yang ikut kebaktian di GRII, "belilah tiket dan ikutlah KPIN, lihat bagaimana Tuhan bekerja".  Beliau tidak pernah mengatakan, "belilah tiket dan bantu pelayanan KPIN", karena sesungguhnya, siapa yang bisa melayani dalam arti yang sebenarnya ?.  Yang benarnya, kita hanya bisa hadir dan meyaksikan Tuhan bekerja.

Saya sebenarnya selesai KPIN tgl.5-6 September 2012 kemarin, merencanakan untuk pulang ke Jakarta pada hari Sabtu tgl.8 September 2012, karena tgl.9 September 2012 ada Kebaktian HUT GRII ke-23 dan ada Grand Konser di Kathedral Mesias. Tapi waktu hari Jumat saya hunting tiket pesawat, semua mahal-mahal. Saya heran, kenapa pesawat Jambi-Jakarta begitu banyak flight bisa mahal semua untuk tgl.8-nya ? Akhirnya saya pikir, daripada saya bayar mahal, lebih baik saya tunda keberangkatan saya ke hari Selasa. Ada keinginan dihati saya untuk ngobrol sama Pak Tony Yakub yang jadi Ketua Panitia KPIN Jambi 2012, karena saya yakin pasti banyak hal-hal yang menarik yang terjadi dalam proses persiapan KPIN Jambi kali ini. Pucuk dicinta ulam tiba, Ibu Linda, isteri Pak Tony Yakub, mengajak saya makan malam pada Senin malam. Jadilah saya bisa punya kesempatan mendapat sharing panjang lebar tentang proses pelaksanaan KPIN Jambi 2012 langsung dari Ketua Panitianya Bpk.Tony Yakub.

Setelah saya mendengar cerita Pak Tony akan suka-duka dalam persiapan KPIN Jambi kali ini, saya baru benar-benar "ngeh" (kata orang Betawi), apa yang dimaksudkan oleh Pak Tong dengan “melihat Tuhan bekerja”. Saya jadi sangat terbeban untuk membagikan apa yang saya “dengar dan lihat” kepada semua orang, agar semua kita juga bisa turut “mendengar dan melihat” bagaimana Allah bekerja dengan penuh kuasa dalam KPIN Jambi 2012 ini.

Kota Jambi, sebenarnya tidak masuk dalam rencana KPIN tahun ini. Tapi pada saat Bp. Amin Khuow dari GRII Palembang mengajukan KPIN untuk Kota Palembang dan sekitarnya kepada Pak Tong, Pak Tong sendirilah yang memutuskan untuk KPIN 2 hari di Jambi. Mau tidak mau Bp.Amin Khuow langsung menelpon Bp.Tony Yakub sebagai majelis GKPJ untuk menanyakan kesiapan Jambi menyelenggarakan KPIN dalam waktu kurang dari 2 bulan.  Bp.Tony Yakub langsung menyatakan,"Kami siap!!", dengan pemikiran, ini adalah kesempatan yang sangat baik dan belum tentu terulang lagi.

Maka segera dibentuklah panitia resmi antar gereja yang terdiri dari para Hamba Tuhan dan Pengurus gereja.  Juga dibentuk Team Kerja yaitu team yang terjun langsung ke lapangan yang nota bene tidak ada nama dalam kepanitiaan berjumlah 160an orang. Waktu persiapan yang tidak sampai 2 bulan, dan dalam suasana bulan puasa, dimana semua pengusaha sangat sibuk dalam usaha masing-masing karena itu adalah masa panen para pengusaha. Setelah bulan puasa lewat, memasuki Hari Raya Idulfitri, ibu-ibu rumah tangga semua sangat kelimpungan karena para pembantu pulang kampung, ditambah banyak anggota panitia yang memanfaatkan liburan Idulfitri untuk keluar kota maupun keluar negeri. Tapi kita bersyukur pada Tuhan, walaupun masing-masing orang memiliki kendala masing-masing, tapi semua anggota panitia bekerja dengan sekuat tenaga dan dengan penuh semangat untuk mensukseskan KPIN kali ini.


Ada 20an anggota team kerja yang bertugas dibagian Humas, dengan tidak lelah-lelahnya mereka menggotong TV, LCD Proyektor dan alat-alat elektronik lainnya setiap hari berkeliling dari gereja ke gereja, dari sekolah SMP / SMA yang satu ke sekolah SMP / SMA yang lain untuk mempresentasikan KPIN. Sering mereka di tolak bahkan dengan kasar. Diajak berdebat oleh para pendeta gereja yang mereka undang, tapi semua itu tidak membuat mereka putus asa. Seperti ajaran Tuhan Yesus, mereka ditolak, mereka datang lagi, ditolak, datang lagi, ditolak, datang lagi, sampai mereka diperbolehkan untuk membagikan brosur KPIN  kepada jemaat gereja yang menolak mereka. Kita semua sangat salut dengan kegigihan mereka.

Pada minggu terakhir, team kerja KPIN dengan inisiatip sendiri dengan mobil sendiri, berkeliling ke pasar dan perumahan-perumahan, lalu berhenti di tengah jalan, dengan corong Toa mereka meneriakkan pengumuman KPIN, mengajak orang-orang agar ikut KPIN di KONI.


Dari semua hal itu, iman kita semakin dikuatkan, dan disadarkan  bahwa Tuhan sungguh ada. Tuhan bekerja ditengah-tengah kita, kita boleh menyaksikan karyaNya, kemulianNya. Tuhan yang melelahkan, Tuhan yang menggerakkan, Tuhan yang memampukan semua Panitia dan Team Kerja KPIN Jambi dalam menggenapi kehendakNya. Semua Panitia dan Team Kerja KPIN Jambi merasa bersyukur kepada Tuhan yang telah melayakkan mereka untuk boleh menikmati pekerjaaNya melalui KPIN Jambi 2012.

Halleluyah! SOLI DEO GLORIA.

Bagaimana kita bisa mengatakan bahwa Tuhan sendirilah yang bekerja dalam KPIN kali ini, berikut sharing dari Bp.Tony Yakub yang sendirinya terheran-heran dengan semua kejadian itu :


*  Kita tahu bahwa yang sering mengadakan KKR Kesembuhan Ilahi dengan mengundang para artis adalah dari gereja Betel / Kharismatik. Beberapa kali mereka bermaksud menyewa Stadium Koni untuk menyelenggarakan KKR, tapi akhirnya tidak jadi, karena mereka tidak diijinkan untuk menginjak rumput di lapangan (itu sebenarnya peraturan standard untuk semua stadium olahraga, karena dikuatirkan rumputnya menjadi rusak). Tapi kali ini Panitia menghadap mereka untuk menyewa stadium dengan tegas menyatakan bahwa pengunjung akan masuk ke area rumput. Karena kalau pengunjung duduknya dikursi stadium, jaraknya akan sangat jauh dari pengkhotbah, dan tentu akan terasa kurang nyaman adanya. Pada mulanya pihak Koni tidak mengizinkannya, tapi akhirnya mereka izinkan juga, karena kebetulan rumputnya sudah mau diganti. Puji Tuhan !! Tepat sekali waktu KKRnya.

*  Panitia men-targetkan 5000 orang akan hadir dalam KPIN kali ini. Tapi total kursi plastik yang dapat dipinjam dari seluruh tempat di Kota Jambi hanya 3000 kursi, bagaimana dengan kekurangannya ? Pak Hendry coba telpon ke Boss Olympic yang nota bene bukan orang Kristen, untuk mencoba menyewa kursi barunya. Tapi apa yang terjadi ? Dengan sukarela Boss Olympic meminjamkan 1000 kursi barunya untuk dipakai KPIN. Setelah kursi dikirim, beliau bertanya lagi pada Panitia, “apakah cukup ?  masih perlu ?”.  Panitia bilang, “kalau boleh tambah 1000 buah lagi”. Ternyata langsung disetujui dan dikirimkan lagi 1000 buah. Perjanjian peminjamannya adalah, "tidak perlu bayar sewa, hanya perlu dibayar kalau ada yang rusak". Selesai KPIN, kursi yang rusak / patah hanya 1 buah saja, jadi panitia hanya bayar harga 1 buah kursi untuk 2000 kursi yang dipinjami gratis. Luar biasa bukan ?

*  Karena listrik di Kota Jambi yang sering sekali mati, maka Panitia memutuskan untuk menyewa genset saja, daripada nanti ditengah acara listrik mati dan merusak suasana KPIN. Maka Panitia pun pergi menyewa 2 buah genset silent yang satu 60.000 kwh dan yang satu lagi 80.000 kwh. Apa yang terjadi ? Pemilik genset begitu tahu itu untuk keperluan KPIN, beliau yang juga bukan orang percaya, bilang, "pake saja, ga usah bayar", malah memberikan Rp.1juta rupiah untuk mendukung KPIN.  Jadi untuk penerangan 2 malam, panitia hanya mengeluarkan biaya BBM sebesar Rp.2jutaan saja.
Malam ke-2 KPIN, ternyata di sekitar stadium Koni listrik benar-benar padam, kabarnya ada gardu yang meledak, kalau panitia tidak pakai genset, apa jadinya KPIN malam ke-2 itu ? Puji Tuhan!.

*  Agar kendaraan para panitia tidak memakan tempat parkir di sekitar stadium Koni, maka panitiapun mencoba datang ke Sekolah Sari Putra yang disebelah Vihara yang nota bene adalah milik orang Budha, untuk memohon izin parkir disana. Apa respon mereka ? Luar biasa ! Mereka dengan senang hati membuka tempat parkirnya bagi panitia, bahkan mengerahkan orang-orang mereka untuk menjaga keamanan kendaraan para panitia. Luar biasa !!

*  Setelah anggota panitia parkir kendaraan di Sekolah Sari Putra, ada jalan pintas ke Stadium Koni dengan melewati tempat pelatihan Tae Kwan Do. Panitia minta izin lewat disana kepada mereka. Apa yang terjadi? Mereka bukan hanya mengizinkannya, bahkan tanpa diminta, mereka meminjamkan genset mereka, agar bisa dipakai oleh panitia untuk penerangan jalan pintas disana yang kalau malam hari sangat gelap. Genset tersebut akhirnya tidak dipakai, karena 2 buah genset besar yang dipinjamkan gratis sudah lebih dari cukup untuk semua keperluan. Puji Tuhan !!

*  Pada saat Panitia pergi ke Polresta Jambi untuk meminta bantuan pengamanan KPIN, mereka bertanya, “berapa target yang akan hadir?”. Kata panitia,"5000 orang". Mereka tanya, "ada artis tidak ?". Panitia bilang,"tidak ada". "Ada kesembuhan ilahi tidak?". Dijawab,"tidak ada". Pihak Polresta bilang,"Aaah... kalau gitu paling banyak yang hadir itu 2000 orang, kami sudah pengalaman…". Begitu banyak orang, kecuali panitia, yang pesimis bisa hadir 5000 orang. Tapi apa yang terjadi ? Kenyataannya, Hari Pertama hadir sekitar 5000 orang. Hari Kedua hadir lebih dari 5000 orang. Kalau Tuhan yang menggerakkan hati orang, siapa bisa menghalanginya ?

*  Kalau tujuan utama Panitia hanyalah sekedar menghadirkan sebanyak-banyaknya orang di KPIN, tidaklah sulit. Di sekitar kota Jambi, banyak sekali pekerja-pekerja sawit dll. yang beragama Kristen. Asal Panitia bersedia keluar akomodasi (biaya transport, konsumsi dan tempat tinggal) bagi mereka, pasti mereka akan hadir, diperkirakan jumlah mereka ada sekitar 5000an orang. Tapi mereka adalah orang-orang yang mengaku sudah Kristen. Kalau kehadiran mereka hanyalah karena adanya akomodasi, maka motivasi mereka bisa diragukan. Maka Panitia memutuskan untuk tidak memberikan tunjangan akomodasi sama sekali. Karena itu sebagian besar merekapun tidak hadir, hanya sebagian kecil dari mereka yang sungguh-sungguh rindu untuk hadir, datang dengan biaya sendiri. Jadi kita bisa lihat, yang hadir kali ini bukan orang-orang yang aji mumpung atau para pengangguran yang tidak
jelas identitasnya, tapi adalah mereka yang sungguh-sungguh berniat untuk hadir, ditambah para pemilik toko di Pasar Jambi yang kita kenal.
Waktu calling, hampir 80% hadirin maju kedepan dan terima Tuhan Yesus. Puji Tuhan !!

*  Satu hal lagi, menjelang KPIN, banyak spanduk-spanduk dan baliho yang dipasang di dimana-mana. Pada awalnya setiap spanduk dan  baliho itu harus bayar pajak iklan. Tapi Puji Tuhan, akhirnya bisa digratiskan, karena dianggap urusan keagamaan yang nir laba, jadi tidak dikenakan pajak. Panitia hanya bayar Rp.3.5juta untuk baliho besar di Simpang Jelutung untuk sewa tempat pada pihak swasta saja. Luar biasa bukan ?

Bpk.Tony Yakub sebagai Ketua Panitia hanya bisa berkata,"Saya ini siapa…, mana mungkin saya bisa menggerakkan ratusan orang anggota team kerja untuk bekerja dengan penuh semangat, tidak kenal lelah dan dengan penuh sukacita, kalau itu bukan api dari Tuhan yang membakar hati mereka". "Juga mana mungkin saya bisa menggerakkan hati para pengusaha / pemilik toko di pasar untuk mau datang ke lapangan terbuka di stadium Koni yang tidak ber-AC dan duduk di kursi plastik begitu, kalau bukan Tuhan yang membawa mereka datang", lanjutnya.

Perlu diketahui bahwa Team Kerja KPIN Jambi kali ini sebagian besar adalah pemuda remaja. Sebelum mulai kerja, mereka diharuskan membuat Janji Iman Persembahan untuk KPIN Jambi. Dari Team Kerja terkumpul Persembahan Iman sekitar Rp.65 juta. Team bekerja keras, tidak ada nama dalam kepanitiaan, hanya Tuhan yang tahu jerih lelah mereka. Team kerja kali ini sangat kompak dan tidak pernah mengeluh, penuh semangat dan suka cita. Pada malam ke-2, setelah acara selesai sekitar pukul 10 malam,  semua peserta dan panitia diminta bantuannya untuk membereskan kursi di lapangan yang berjumlah 5.000 buah. Panitia juga harus langsung merapihkan semua peralatan sound system, karena panitia audio dari Jakarta akan langsung berangkat ke Palembang malam itu juga untuk mempersiapkan KPIN Palembang besok harinya.


Puji Tuhan dari anggaran biaya Rp.160 juta, persembahan yang masuk ada Rp.200juta  lebih.
Pada malam pertama persembahan yang diterima sebesar Rp.38juta lebih, malam kedua Rp.48juta lebih. Jadi total persembahan hampir Rp.300 juta. Pengeluaran sekitar Rp.140 juta. Surplus sebesar Rp.160 jutaan akan dikembalikan ke Stemi Pusat. Puji Tuhan, dengan surplus ini Kota Jambi bisa turut mendukung pelayanan KPIN di daerah lain yang defisit dananya. Kita bersyukur bahwa Kota Jambi diizinkan Tuhan untuk berbagian dalam mendukung pelayanan KPIN kota lain.

Apalagi yang bisa kita katakan untuk KPIN Jambi kali ini ? Selain seperti apa yang dikatakan oleh Pak Tong, "melihat Tuhan bekerja". Tuhan bisa memakai siapa saja untuk menunjang terlaksananya kehendak Dia, baik itu orang percaya ataupun orang tidak percaya.

Mujizat yang sesungguhnya adalah pertobatan orang berdosa. Tuhan Yesus berkata, “kalau ada satu orang berdosa yang bertobat, malaikat-malaikat Allah bersukacita di sorga”.


Terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit untuk kita. Dialah sumber sukacita kita. Kiranya kita boleh semakin diperkenan Tuhan dan semakin mencintai Tuhan.

Kerja buat Tuhan terlalu Manise!
Amien.



Sharing dari : Bapak Tony Yakub, Ketua Panitia KPIN Jambi 2012.

Ditulis oleh : Siu Lan

Tidak ada komentar :

Posting Komentar