yang aku tau mama sangat pendiam. dan menurut papa, aku hampir gak pernah ngmong sama mama dulu.
pendiemnya mama keterlaluan, makanya pas ketauan kankernya dah parah bgt. sudah menyerang otak. gak kebayang bertahun-tahun mama tahan sakit itu tanpa ada yang tahu. dan aku terlalu kecil untuk mengerti itu smua. Seandainya dulu aku lebih besar sedikit aja, aku mau kenalin mama sama Tuhan Yesus.
Mama gak tau kan rasanya harus besar tanpa seorang mama disaat-saat masa pertumbuhanku?! mama gak tau kan rasanya dititipin sama orang karna papa gak bisa besarin aku sama lusi sendirian. mama gak tau kan rasanya dioper-oper sama saudara sendiri karna mereka gak mau direpotin belum lagi setiap tindakan gak bermoral yang mereka lakuin? mama gak tau kan betapa perihnya saat liat papa sendirian..
Lusi aja yang waktu itu masih bayi inget mama. waktu lusi kelas 4 SD aku gak sengaja nemu buku hariannya dan lusi tulis "kenapa Tuhan harus ambil mama? blablabal" waktu itu aku gak bisa tahan air mataku. bukan karna aku sedih dan meratapi nasib. tapi aku bisa bersyukur. aku pecaya semua dalam rancangan Tuhan dan Tuhan tau yang terbaik. dan Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28)
Tapi sekarang aku gak tau apa yang terjadi dengan diriku. aku merindukan mama. dan sekarang giliran aku yang bilang "kenapa mama harus meninggalkaku secepat ini? aku masih 6 tahunan dan lusi baru umur 1 tahun. aku gak kenal mama sama skali! bahkan memori pun gak ada! tapi perasaan ini begitu nyata. aku mau ngerasain dipeluk mama!
